Rabu, 03 Oktober 2018

Warga Miskin Simpang Mamplam Terima Rumah Layak Huni BMU 11 dari Tu Sop


Bireuen - Salah satu keluarga miskin di Sp. Mamplam Kabupaten Bireuen menerima rumah layak huni BMU 011, rumah ini diserahkan langsung oleh Tu Sop pada Rabu siang (26/09/2018).

Ketua Umum Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk. M. Yusuf Nasir yang biasa disapa Abiya Rauhul Mudi mengatakan proses penyerahan kunci rumah diterima langsung oleh Mulyadi M. Affan (38) warga miskin Gampong Cot Trieng Kecamatan Sp. Mamplam Kabupaten Bireuen.

Abiya menjelaskan rumah ini merupakan sumbangan masyarakat Aceh baik yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri, mereka menyumbang mulai dari 10.000 s/d jutaan yang dikelola oleh Gerakan Peduli Ummat (GPU). “


Seperti laporan Fitriadi, S. Hut Bendahara GPU donasi dibuka pada tgl 26/08/2018 s/d 05/09/2018 selama 11 hari, dana yang terkumpul mencapai 23.910.000 dari 207 donatur, sementara dana yang kita butuhkan 23.500.000, sisanya 410.000 kita serahkan untuk rumah BMU 012 di Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie Jaya” kata Abiya.

Mulyadi pria paruh baya ini,hidup dibawah garis kemiskinan, memiliki tiga orang anak usia belia.

Dalam kesehariannya bekerja sebagai pembakar kayu Arang dah buruh tani, demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Miris sekali.

Kehidupan keluarga ini , untuk memasak saja mereka masih menggunakan cara tradisional,memakai kayu bakar.

Tiada keistimewaan dalam kehidupan keluarga ini.kondisi rumah sudah miring, Atap sudah bocor serta papan sudah mulai lapuk.

Atap Rumbia sebagai penadah hujan,sudah usang dimakan usia ,setiap kali hujan anak-anak nya harus menampung air agar tidak kebasahan.

Rumah kumuh ,bahkan kondisi kamar begitu memprihatinkan,beliau menarik kertas plastik hitam ,sebagai penadah air hujan, agar tidak kebasahan kala musim hujan.

Dalam wawancara singkat denganya, Mulyadi mengatakan sudah berkali-kali mengurus bantuan rumah ke pemerintah setempat, tetapi tidak kunjung direalisasi walau pihak terkait sudah pernah meninjau rumahnya, diakhir wawancara dengan nada sedih dan isak tangis “ kalau tidak ada rumah BMU ini maka saya belum memiliki rumah hingga saat ini” jelasnya.

Sementara itu Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk. H. M. Yusuf A Wahab dalam sambutannya disela-sela acara penyerahan kunci rumah BMU 011 mengatakan, ingatlah Pesan Rasulullah SAW:
وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيه

“Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Jika ummat Islam ini hilang perilaku sosialnya akan berdampak resiko yang multi efek, Islam sukses dimasa awal karena pergerakan sosial.

Padahal hari ini para donatur BMU belum sampai 500 orang. Akan tetapi sudah 11 rumah siap dibangun.bayangkan jika Jumlahnya mencapai ribuan. Jelas Tu Sop

Pimpinan Yayasan Dayah Bersaudara (YADARA) Grup ini diakhir tausiah nya berpesan “Jika melihat rumah ini dibangun bukan yang menerima saja yang beruntung, tetapi yang paling beruntung adalah terbangun nya pergerakan sosial ummat untuk saling bantu membantu antar sesama ikhlas karena Allah. ( Al Fadhal : Humas BMU Pusat)

Presiden Komunitas Aceh Peduli di Malaysia Jalin Kerja Sama Dengan BMU


Selayang Malaysia - Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat, gelar silaturrahmi dengan Komunitas Aceh Peduli Malaysia.
Acara digelar di Surau Taman Sri Murni Selayang Malaysia pada Minggu siang (30/09/2018) usai shalat Zhuhur waktu Malaysia.

Dalam kunjungan resminya ketua Umum Barisan Muda Ummat (BMU) Pusat Tgk. Muhammad Yusuf M Nasir sapaan akrab Abiya Rauhul Mudi mengatakan, kedatangannya ke Negeri Jiran merupakan agenda resmi dalam agenda silaturrahmi, Tausiah dan Pembentukan BMU Cabang Malaysia.


Ia menjelaskan kami hadir hari ini sebenarnya hanya ingin menyampaikan amanah Ayahanda Tu Sop, dimana beliau sangat ingin kita bersatu dalam kegiatan sosial kemanusiaan sebagaimana yang telah kita lakukan selama ini dalam membantu Rumah layak huni BMU yang sudah rampung 12 serta kegiatan -kegiatan sosial lainnya seperti pengobatan dek Arif warga Pandrah yang mengalami gizi buruk.

“Hal ini tidak hanya cukup sampai disini, kita akan dakwahkan kegiatan ini kesiapapun, niat kita hanya satu yaitu keikhlasan, di Aceh masih sangat banyak saudara kita yg butuh bantuan kita, maka dengan kehadiran BMU dan Gerakan Aceh Peduli ini kita akan bangkit memperbaiki apa yang bisa tanpa harus menunggu bisa memperbaiki semuanya”. Kata Abiya.

Sementara itu Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) Tgk H Muhammad Yusuf Abdul Wahab (Tu Sop) melalui live streaming dari Banda Aceh menyampaikan semangat kepada jama'ah yang hadir di Surau Sri Murni, "Sebenarnya saya sangat rindu untuk bisa bersilaturrahmi dan bertatap muka dengan saudara2 yang ada di Malaysia, tapi hari ini Allah telah mentakdirkan yang terbaik untuk kita, hari ini kita hanya bisa menyapa lewat streaming.

Tu Sop juga mengatakan "saya sangat bangga dengan kekompakan masyarakat kita yang ada di Malaysia, bersatu dalam kebaikan membantu antar sesama, dulu bangsa kita pernah maju dan berkembang Karena kekuatan dan kekombangan nenek moyang kita dalam kebaikan, saya baru melihat kehebatan orang Aceh dulu saat saya tinggal di Saudi, orang Aceh dulu saat pergi ke Mekah jika ada harta mereka yang tersisa maka mereka tidak membawa pulang lagi ke negerinya. Mereka menginfakkan harta mereka untuk kebaikan disana, sehingga kebaikan yang mereka lakukan dahulu sangat bermanfaat untuk masyarakat Aceh hari ini, Baitul Asy’i saksi sejarah sosial orang Aceh” pesan Tu Sop.

Sementara itu Presiden Komunity Aceh Malaysia Datok Mansyur dalam sambutannya mengatakan, kami sangat senang jika saudara kami yang di Aceh terus kompak dalam menjalin hubungan demi kebaikan kita dan saudara seiman di Nanggroe kita, semoga dengan kekompakan ini kita bisa berjalan bersama dalam melakukan kebaikan untuk saudara-saudara kita ujarnya.(Al Fadhal : Humas BMU Pusat)

Selasa, 10 Juli 2018

Tu Sop: Bukan Area Bebas Dosa, Sebelum Menulis di Medsos Pastikan Bersih 8 Hal Ini!

Tusop.com | Sama seperti lidah, tulisan juga berfungsi sebagai alat berkomunikasi dan bersosialisasi antar sesama. Susunan huruf yang membentuk kata lalu terangkai menjadi kalimat yang tertulis di media tulis, tak ubahnya bunyi rangkaian huruf-huruf yang keluar dari dua bibir. Ia memiliki makna walau tak bersuara. Rangkaian kalimat-kalimat itu bisa bernilai baik, bisa pula menjadi keji. Dan yang jelas, setiap yang baik akan membuahi baik pula. Begitu juga sebaliknya.

Islam adalah agama yang kaffah. Dalam konteks berkomunikasi, Islam tidak hanya mengatur bagaimana cara berbicara yang baik. Tetapi juga mengatur tentang bagaimana materi pembicaraan yang baik.

Materi pembicaraan amatlah penting untuk diperhatikan. Sebab setiap pembicaraan, ada konsekwensinya. Bukan hanya konsekuensi di dunia, tetapi ada yang lebih serius, setiap kata mesti dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Sebagai acuan dalam berbicara, Rasulullah SAW berpesan dalam penggalan hadits berikut :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, Hendaklah ia berkata yang baik atau hendak diam"

Dalam berkomunikasi, Rasulullah saw memberikan dua alternatif. Berbicara atau diam. Silahkan berbicara selama bisa pastikan terlebih dahulu bahwa apa yang dibicarakan itu memiliki nilai kebaikan. Tetapi jika kita tidak bisa memastikan sebuah pembicaraan bernilai positif, maka diam jauh lebih baik daripada kata-kata itu harus dikeluarkan.

Memaksakan diri berbicara tanpa pertimbangan yang matang sangat berpotensi kita terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang tidak kita sadari. Dan hal ini tentu saja akan sangat merugikan diri kita sendiri.

Terkait hal ini, para ulama telah memberikan solusi bagaimana seharusnya sikap kita sebelum memutuskan layak tidaknya suatu hal untuk dibicarakan. Sebuah pembicaraan itu bernilai baik, setidaknya harus bersih dari delapan hal ini.

1. Bersih dari dusta
2. Bersih dari janji palsu
3. Bersih dari ghibah
4. Bersih dari membantah dan menyalahkan orang lain
5. Bersih dari memuji diri dan menyombongkan diri
6. Bersih dari mengutuk atau memvonis seseorang
7. Bersih dari doa-doa untuk kejatuhan orang lain
8. Bersih dari ejekan dan penghinaan

Hendaknya sebelum berbicara kita harus memastikan bersih dari delapan hal di atas, agar senantiasa kita selamat dari lisan kita di dunia dan di akhirat kelak. Seperti halnya kata yang keluar melalui lisan, begitu juga tulisan. Terlebih dalam dalam dunia media sosial saat ini.

Sebelum menulis di media sosial dan kemudian menjadi konsumsi publik, pastikan tulisan kita bebas dari delapan hal ini. Sebab media sosial bukan area bebas dosa.
Amin.

Admin

Senin, 25 Juni 2018

Andalkan Allah Dalam Menghadapi Setiap Masalah

Tusop.com | Dunia, terkadang membuat kita letih menghadapinya. Bergelut dengannya membuat kita harus menghadapi 1001 masalah yang terus berganti. Masalah-masalah itu tidak akan pernah habis selama kaki masih menginjak bumi. Maka kita butuh solusi cerdas menghadapinya.

Tetapi seberat dan sebanyak apapun masalah yang kita hadapi, jangan pernah takut apalagi goyah. Seberat dan sebanyak apapun masalah, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekuasaan dan keagungan Allah swt.

Dalam hidup kita bisa jadi tidak memiliki apapun. Tetapi jangan lupa kita masih punya Allah. Boleh saja orang-orang disamping kita tidak pernah ada yang peduli kepada kita. Saat kita jatuh tiada yang menjulur tangannya, saat kita roboh tiada yang menopang kita, jangan takut! Jangan takut! Allah tidak pernah lupa pada kita.

Maka, dalam menyikapi berbagai problem hidup, andalkan Allah. Hanya Allah. Jangan yang lain. Jangan andalkan kecerdasan kita sendiri. Jangan andalkan kemampuan kita sendiri. Karena tanpa bantuan Allah semua itu tiada bermakna.

Allah swt berfirman: “Dan barangsiapa bertakwa kepada niscaya Allah swt akan memberikan jalan keluar dari setiap persoalan”.

Jumat, 22 Juni 2018

Jum'at Malam, Tu Sop Isi Tausiah di Mutiara Timur


Tusop.com | Tgk H. Muhammad Yusuf Abdul Wahab atau biasa disapa Tu Sop, Jum'at malam 22/6 dijadwalkan mengisi tausiah dan zikir akbar di Desa Campli Usi, Kecamatan Mutiara Timur, Beureunuen, Kabupaten Pidie. Acara tersebut dilaksanakan setelah selesai shalat Isya.

Panitia pelaksana kegiatan tersebut mengharapkan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat untuk menghadiri dan mendengar mutiara ilmu yang akan disampaikan oleh ulama muda tersebut. Dan bagi masyarakat yang berdomisi di luar kawasan acara turut dapat menyimak butiran-butiran ilmu melalui saluran Radio Yadara FM, 92,8 MHz. (admin)

Senin, 18 Juni 2018

Buka Pintu Rezeki Dengan Istighfar


Tusop.com | Rezeki mutlak pemberian Allah. Manusia hanya ditugaskan berusaha, selebihnya Allah yang menentukan besaran dan sumber datangnya karunia itu. Kita patut belajar dari kisah Siti Hajar dan Nabi Ismail as.

Rezeki tidak ditentukan oleh usaha. Luas dan sempitnya rezeki bukan pengaruh dari kuat dan lemahnya usaha kita dalam menggapainya. Jika Allah sudah menentukan razeki kita jumlahnya "sekian", maka tidak akan bertambah maupun berkurang.

Namun secara asbab, soal razeki seorang yang beriman erat kaitannya dengan bagaimana hubungannya dengan Allah swt. Jika hubungannya dengan Allah baik, maka Allah akan memudahkan jalan rezekinya. Begitu juga sebaliknya.

Salah satu sebab sempitnya rezeki adalah dosa. Jika diumpamakan rezeki itu adalah air, maka dosa adalah penyubat salurannya. Sehingga dosa membuat jalannya rezeki tersumbat-sumbat.

Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad)

Oleh karena demikian, jika kita mendapati diri dalam kondisi rezeki yang sempit, instropeksi diri. Barangkali ada dosa-dosa masa lalu yang belum terampuni atau malah kita masih terus larut di dalamnya. Maka beristighfarlah. Buka kembali pintu rezeki dengan istighfar. (admin)

Minggu, 17 Juni 2018

"Mati Sebelum Ajal"

Tusop.com | Hidup itu terus ada selama nilai-nilai kehidupan masih terus ada di dalamnya. Selebihnya, jiwa telah mati walaupun ajal belum memisahkan tubuh dari nyawa.

Nilai inti hidup adalah terus bergerak dalam ikhtiar menjadikan hidup tak sekedar hidup lalu mati tanpa berjejak. Tetapi bagaimana berikhtiar agar setiap detik-detik kehidupan terisi dengan nilai-nilai kebaikan yang menjadi saksi kita pernah ada walaupun kemudian telah pergi ke alam yang berbeda.

Jika hidup hanya sekedar ada lalu tiada lantas apa bedanya hidup kita dengan buih-buih di lautan? Atau apa bedanya hidup kita dengan kera-kera di hutan? Tidak. Sama-sama ada lalu pergi tanpa meninggal bukti bahwa kita pernah ada.

Maka, teruslah berbuat. Lakukan apapun yang bisa dilakukan sekarang juga tanpa menunggu esok atau lusa. Teruslah bergerak melakukan kebaikan-kebaikan selagi bisa. Isi hidup dengan sekecil apapun hal-hal yang bernilai. Jangan berhenti berbuat. Karena hidup adalah gerak. Diam berarti mati.

Berhenti berbuat untuk membuat hidup menjadi bernilai samasaja kita telah berhenti menghirup nafas. Kita telah mati sebelum ajal tiba. Tinggal menunggu ajal datang membawa kita ke dalam penyesalan yang tiada tara.

Minggu, 13 Mei 2018

Tu Sop Jeunib Serahkan Kunci Rumah Bantuan BMU untuk Warga Miskin Pidie Jaya




Pidie Jaya - Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU), Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunieb) menyerahkan kunci rumah bantuan BMU yang keenam untuk nenek Jamilah Husen, seorang janda (62 tahun), warga Gampong Mns. Jurong Teupin Pukat kecamatan Murah Dua Pidie Jaya.

Proses penyerahan kunci rumah bantuan yang berlangsung sore hari menjelang maghrib ini, selain disaksikan warga juga dihadiri para relawan BMU, Sabtu, (12/05).

Humas BMU, Tgk Al Fadhal mengatakan, rumah bantuan BMU ini adalah yang keenam semenjak BMU didirikan dengan dana kumpulan dari masyarakat yang dikumpulkan relawan BMU.

Sebelumnya, kata Tgk Al Fadhal, nenek Jamilah tinggal di rumah panggung yang sudah keropos tiang dan lantainya. Di rumah yang beratap daun rumbia yang sudah bocor itu nenek Jamilah tinggal selama 20 tahun lebih.


Nek Jamilah mengaku bergembira atas bantuan rumah ini.  “Syukurlah, Allah telah memberikan jalan seperti ini tanpa saya duga. Mungkin ini jalan yang Allah berikan di dalam doa-doa saya” kata nek Jamilah, yang juga ketua majelis Taklim kemukiman Kuta Simpang masjid Japakeh ini.

Sementara itu, Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab dalam pidato singkatnya saat penyerahan kunci  mengatakan, pengumpulan donasi untuk rumah ini  berlangsung selama 15 hari yang dikelola oleh Gerakan Peduli Ummat (GPU) dibawah bimbingan Abiya Rauhul Mudi  dengan jumlah donasinya Rp. 22.000.000. [Zulkhairi]


Tu Sop Jeunieb Serahkan Kunci Rumah Bantuan BMU Kelima untuk Warga Cot Paleu Pidie




Pidie - Tgk H. M. Yusuf A. Wahab selaku Imam Besar Barisan Muda Ummat (BMU) menyerahkan kunci rumah bantuan layak huni DPD BMU Kabupaten Pidie pada Kamis, (03/05/2018). Bantuan rumah ini merupakan bantuan kelima yang diserahkan BMU dimana donasi pembangunan rumah ini berasal dari sumbangan masyarakat via relawan BMU.

Ketua DPP BMU Pusat Abiya Rauhul Mudi melalui Sekjen DPP BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ mengatakan proses penyerahan kunci rumah tersebut dilakukan pendiri BMU Aceh, Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop  Jeunieb setelah Pengajian Bulanan Rutin Guru Majelis Taklim Sirul Mubtadin Pidie, yang diterima oleh Usman Yasin (57), warga Gampong Cot Paleu Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie.

Sebelumnya rumah yang ditempati, Usman Yasin dan enam orang anaknya beratap rumbia telah bocor, dengan dinding dari anyaman daun kelapa kering. Sehingga setelah diverifikasi  Tim BMU Pusat akhirnya DPD BMU Kabupaten Pidie ditunjuk untuk membangun Rumah dengan ukuran 5x6 itu dibangun dengan anggaran Rp 21,2 juta.



Tu Sop Jeunieb selaku Imam Besar Barisan Muda Ummat disela-sela prosesi penyerahan kunci mengatakan, sebenarnya hari ini kita jangan melihat nilai rumahnya, akan tetapi kita tanamkan rasa sosial diantara masyarakat kita, dimana hari ini Manusia lebih memilih hidup bergelimpangan harta secara invidual, tanpa memperdulikan hidup saudaranya dalam jeratan kemiskinan.

Maka dari itu, kata Tu Sop, semangat membantu sesama harus dihidupkan kembali. Dimana hari ini BMU mengelola Dana Donasi dari masyarakat mulai dari Rp.10.000 hingga mencapai juta-an rupiah dengan waktu 21 hari.

“Saya yakin di gampong pasti ada warga yang hendak membantu warga miskin dengan mengumpulkan uang Rp 10 ribu per orang, hanya saja sekarang tidak tenaga sukarela yang mengelola dana sumbangan warga. Kan tidak mungkin seorang warga membangun rumah Rp 10 ribu," ujar Tu Sop.

Tu Sop mengibaratkan, dahulu rasa sosial sangat tinggi yang dimiliki warga Aceh. Di saat provinsi lain di Indoensia sedang terpuruk, tapi orang Aceh tampil di garda terdepan membantu Indonesia.

"Mereka mengumpulkan uang dan emas secara kompak untuk membeli pesawat yang lagi viral dengan obligasi saat ini," kata Tu Sop yang juga Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb itu. (Al Fadhal/Zulkhairi).


Minggu, 01 April 2018

SD IT Assalam Group Pimpinan Tu Sop Jeunieb Wisudakan 70 Siswa-Siswi Hafizh 4 Juz Aquran





Tusop.com, Bireuen - Sekolah Dasar IT Assalam Jeunieb yang tergabung dalam Assalam Grup milik Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb Tgk H. Muhammad Yusuf A Wahab yang akrab disapa Tu Sop Jeunieb mewisudakan 70 siswa dan siswi. Para pelajar yang diwisuda ini sudah hafal 4 Juz Al-Qur'an, Minggu (1 April 2018).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Humas Ikatan Penulis Santri Aceh (IPSA) Kabupaten Bireuen Tgk Al Fadhal, sesuai dengan wawancara singkat dengan Kepala Sekolah SD IT Assalam Ustad Samir Sabri.

Kepada Tgk Al Fadhal, Ustad Samir Sabri mengatakan “ 70 Siswa-siswi yang kita wisudakan hari ini merupakan Siswa-siswi yang setiap harinya menghafal 1 ayat, one Day One Ayat, sehingga hari ini mereka sudah mampu menghafal 4 Juz Al Qur'an mulai Juz 30, 29, 28 dan Juz 27.

“Jadi  mulai seminggu sebelum wisuda ini kami karantinakan mereka dalam MABIT (malam bina iman dan taqwa) selama 1 minggu, kegiatan ini dilakukan selain alasan diatas, juga untuk memperkuat, memperbagus dan memperlancar hafalan. Jumlah siswa yang diwisudakan putri sebanyak 38 orang dan putra 32 orang, jadi jumlah nya 70 orang, “ ujar Ustaz Samir Sabri.

Acara wisuda ini dipeusijuk oleh Abi Nas Jeunieb dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti lomba mewarnai, puncak silat serta lomba busana muslim tingkat TK/PAUD se-Jeunieb Raya.

SD IT Assalam dan SMP IT Assalam pernah menyapu bersih Juara hafiz yang diselenggarakan oleh Disdikpora Kabupaten Bireuen beberapa waktu lalu. SD IT ini  berada di kompleks Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunieb dengan Jumlah siswanya 153 dari kelas 1 s/d kelas 4. (Al Fadhal/Zulkhairi)



Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.