Proses Pembangunan Rumah BMU 038 Di Aceh Besar |
Laporan Al Fadhal
Banda Aceh - Dewan Pimpinan Pusat Barisan Muda Ummat (BMU) kembali membangun satu unit rumah layak huni untuk janda miskin yang berprofesi sebagai Guru Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) di Kabupaten Aceh Besar. Dana Pembangunan rumah tersebut merupakan donasi patungan gerakan sepuluh ribu rupiah masyarakat Aceh di dalam maupun diluar negeri melalui donasi BMU Peduli.
Hal ini disampaikan oleh Imam Besar BMU Tgk. H. M. Yusuf A Wahab (Tu Sop) melalui siaran pers Humas BMU yang dikirim ke Redaksi pada Sabtu, (26/10) siang mengatakan proses pembangunannya mulai dikerjakan oleh DPD BMU Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, rumah dengan kode BMU 038 ini rencananya akan diserahkan kepada Ummi Sakdiah (54) Guru Balai Pengajian warga Gampong Ateuk Angguk Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.
"Terima kasih kepada seluruh donatur yang telah berpartisipasi dalam Donasi BMU Peduli, Alhamdulillah Dana sudah terpenuhi berjumlah 33.769.000 Rupiah, maka pada malam ini Jumat 25 Oktober 2019 Donasi Rumah BMU 038 dengan resmi kita tutup,". Kata Tu Sop seperti dikutip Humas BMU Al Fadhal.
Sekjen BMU Pusat Tgk Zainuddin MZ yang didampingi Bendahara BMU Peduli Fitriadi, S. Hut di sela-sela Rapat Penutupan Donasi menjelaskan BMU Peduli mulai membuka donasi Rumah BMU 038 pada tanggal 15 - 25 Oktober 2019 selama 10 Hari, Fitriadi menyebut total dana yang masuk 33.769.000 Rupiah dari 217 orang donatur, sementara dana yang dibutuhkan Rp. 31.823.000.- sisanya 1.946.000 akan digunakan untuk pembangunan rumah selanjutnya.
" Dengan mengucapkan Alhamdulillah. Donasi untuk rumah BMU 038 An. Ummi Sakdiah Gampong Ateuk Angguk Kecamatan Ingin jaya Kab. Aceh Besar sudah terpenuhi berjumlah Rp. 33.769.000,-. Maka dengan ini kami nyatakan di tutup,". Kata Sekjen BMU.
Profil Penerima Rumah
Ummi Sakdiah saat ini tinggal dirumah berkonstruksi papan dan seng bekas rumah Aceh peninggalan orang tuanya yang telah dibongkar, dengan berlantai tanah ukuran 3x5 M tanpa pemisah kamar dengan dapur dengan kondisi sangat memprihatinkan. Dan dirumah ini pula Sakdiah mengajar Al Qur'an untuk anak-anak tetangganya.
Dalam kunjungan tim verifikasi faktual BMU pusat Sakdiah menceritakan sebelumnya juga ada beberapa lembaga lain yang menawarkan Bantuan rumah, tapi hingga saat ini belum juga terealisasi.
Saat ini Sakdiah telah mendapatkan sepetak tanah dari warisan orang tuanya untuk membangun rumah layak huni, tapi apa daya jangankan membangun rumah, untuk memenuhi kebutuhan hidup harus mendapat bantuan keluarganya.
Apalagi setelah ajal menjemput Alm suaminya Abdullah pada Agustus lalu lengkap sudah penderitaan yang dialaminya. Mereka dikaruniai satu anak perempuan yang sekarang mondok di salah satu Dayah di Aceh Besar. (Al Fadhal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar