Selasa, 20 Februari 2018

Tuan Guru Bajang Gubernur NTB Akan Hadiri Haul Sirul Mubtadin di Bireuen



TuSop.com, Banda Aceh – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. KH. Zainul Majdi, MA atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) direncanakan akan menghadiri Haul yang ke-III 'Majlis Ta’lim Sirul Mubtadin' Kabupaten Bireuen yang dipimpin Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop). Haul yang diselenggarakan juga dalam rangka Maulidurrasul ini diperkiarakan akan dihadiri mencapai 50 ribu Jama’ah Sirul Mubtadin yang berasal dari berbagai Kabupaten.

Dalam pembicaraan dengan admin Tusop.com, Tu Sop mengatakan saat ini panitia Haul sudah bersiap-siap menyambut kehadiran ulama muda dari NTB ini yang dikenal secara luas sukses dalam menjalankan roda pemerintahan di NTB.

Direncanakan, Haul akan berlangsung pada Hari Minggu tanggal 4 Maret 2018 di Lapangan Blang Asan, Matang Geulumpang Dua Kabupaten Bireuen. TGB sendiri, direncanakan insya Allah akan mendarat di Banda Aceh pada  pagi Jum’at tanggal 2 Maret 2018.
Foto TGB diambil dari internet

Informasi dari Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Tgk. M. Fadhil Rahmi, Lc yang menjadi penghubung Tu Sop dan TGB, sebelum berangkat ke Bireuen pada Sabtu siang, pada hari Jum'at TGB yang juga hafal 30 juz Alquran ini juga akan menjadi Khatib Jum’at di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Lalu, setelah Jum’at beliau akan mengisi seminar di UIN Ar-Raniry yang diselenggarakan oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry.

Sementara itu, informasi dari Tgk Mustafa Husen Woyla, pada Jum’at malam (malam Sabtu), TGB bersama Tu Sop akan diduetkan untuk mengisi dialog santri Aceh dengan tema” “Dari Santri untuk Negeri” di Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Kruengkale Aceh Besar. Dialog ini diselenggarakan dalam rangka Maulid Nabi Besar Muhammad Saw dan direncakan akan dihadiri ribuan santri dari Aceh Besar dan Banda Aceh. 


Tuan Guru Bajang adalah ulama muda yang sukses menjadi kepala pemerintahan di NTB. Namanya kian harum setelah berhasil raih capaian-capaian menggembirakan dalam menjalankan roda pemerintahan. Figur beliau dikenal luas sebagai sosok ulama.[Zulkhairi]



PROFIL TUAN GURU BAJANG

ULAMA YANG PEMIMPIN, PEMIMPIN YANG AHLUL QUR'AN
Dr. KH TGH. Muhammad Zainul Majdi, MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972; umur 44 tahun) adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2 periode, masa jabatan 2008-2013 dan 2013-2018.
Tuan Guru Bajang adalah panggilan masyarakat sasak terhadap ulama muda seperti Tuan Guru Zainul Majdi.
Dia adalah cucu dari ulama paling kharismatik di Nusa Tenggara Barat, khususnya di tanah Lombok.
525480_424885944238223_1921950303_n
Sang kakek Maulana Syekh Tuan Guru Haji M. Zainuddin Abdul Madjid adalah pendiri Nahdlatul Wathan (NW) ormas Islam terbesar di NTB.
Kapasitas keulamaan sang kakek bukan hanya kaliber daerah saja, melalui kitab-kitab karyanya, Tuan Guru Pancor juga menjadi ulama yang dihormati oleh ulama Mekkah.
Selain darah ulama, darah kepemimpinan juga menurun dari pikiran yang merupakan seorang birokrat Pemda NTB. Zainul Majdi adalah keturunan dari pasangan HM Djalaluddin SH dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid.
Sebagai keluarga ulama, pendidikan Zainul Majdi tidak lepas dari pendidikan agama yang menjadi utama. Selain belajar dari sang kakek dan ulama NW lain, Zainul kecil juga belajar di SDN 3 Mataram.
Ia lalu mendapatkan pendidikannya di Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Nahdlatul Wathan Pancor dan Madrasah Aliyah di yayasan yang sama.
Lulus dari Madrasah Aliyah (Tingkat SMA) Zainul mulai menunjukkan kapasitas dan minatnya kepada ilmu. Ia memilih untuk memperdalam Islam di tanah Mesir di Univeristas Al Azhar.
Hebatnya, sebelum masuk perguruan tinggi, Zainul muda sudah menuntaskan hafalan 30 juz Alquran di Ma'had Darul Qur'an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Kemudian pada tahun 1992, Zainul muda berangkat ke Mesir untuk memperdalam ilmunya di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur'an Universitas Al-Azhar Kairo.
Lulus setingkat S1 pada tahun 1996, Zainul memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang master. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (MA) dengan predikat Jayyid Jiddan.
Tidak tanggung-tanggung dalam menimba ilmu, Tuan Guru Bajang terus meningkatkan keilmuannya dengan program sarjana S3 doktor di bidang yang sama.
Pada 8 Januari 2011, dalam sidang ujian oleh Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr. Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts, Tuan Guru Bajang lulus dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude.
KETUA NAHDLATUN WATHAN 

Kondisi memprihatinkan oleh Nahdlatun Wathan dengan dualisme kepemimpinan semenjak tahun 1997. Perpecahan dalam kepengurusan pusat NWALAH karena perbedaan pandangan tentang kepemimpinan wanita Hj Siti Raehanun Zainuddin Abul Majid sebagai pemimpin ormas Islam.
Dalam Muktamar X Praya Lombok Tengah yang memilih Hj Siti Raehanun Zainuddin Abul Majid, sebagian peserta menolak kepemimpinannya dan memilih keluar. Selanjutnya kubu yang menolak pendirian kepengurusan sendiri yang dikenal dengan PBNW Pancor.
Dari kepengurusan PBNW Pancor inilah Tuan Guru Zainul terpilih sebagai ketua umum pada tahun 2007, mengingat kapasitas ilmunya yang dalam agama Islam.
Dalam kepemimpinn Tuan Guru Bajang, sudah beberapa kali dia mengupayakan ishlah dengan PBNW Anjani pimpinan bibinya. Tahun 2010 pasingan bersatu dalam kontestasi Pilkada, namun dalam kepengurusan sampai sekarang belum ada titik temu.
DUNIA POLITIK 

Tidak terpikirkan bagi seorang ulama seperti Tuan Guru Bajang menjalani karir politik. Semuanya berawal karena hubungan akrab dengan tokoh reformis Yusril Ihza Mahendra yang mengajaknya maju sebagai anggota DPR-RI dari Partai Bulan Bintang.
Tuan Guru pun terpilih sebagai anggota legislatif periode 2004-2009. Belum genap dalam masa jabatannya, tantangan untuk memimpin lebih tinggi menghampirinya.
Banyak calon yang ingin meminangnnya sebagai calon wakil gubernur, Yusril Ihza Mahendra sangat yakin untuk maju sebagai calon gubernur NTB. Diusung PBB dan PKS Tuan Guru Bajang sukses terpilih menjadi gubernur NTB periode 2008-2013.
Pilihannya masuk ke dalam politik bukan tanpa alasan. Menurutnya dalam pengalamannya selama berdakwah, banyak sisi dakwah yang tidak bisa disentuh dengan kultural saja, tapi harus secara struktur.
Tuan Guru yang sangat concern dengan pendidikan, juga bercita-cita untuk memajukan pendidikan di NTB dan juga menggratiskan pendidikan di sana.
TERPILIH KEMBALI 

Kini Tuan Guru Zainul Majdi terpilih kembali sebagai gubernur NTB pada periode 2013-2018.
Tuan Guru adalah gubernur termuda dengan usianya yang menginjak 36 tahun pada saat dilantik sebagai gubernur NTB. Sifat muda usianya, namun jumlah prestasi sudah banyak.
Tahun 2009 beliau menerima Lencana Ksatria Bhakti Husada Arutala yang merupakan penghargaan atas jasa-jasanya dalam pembangunan Bidang Kesehatan.
Tahun 2010, Gubernur M. Zainul Majdi menerima penghargaan The Best Province Tourism Develovment dengan dikukuhnya NTB sebagai Provinsi Pengembang Terbaik versi ITA di Metro TV. Pariwisata NTB memang meningkat derastis dalam kepemimpinan Zainul Majdi.
Berkat kemajuan insdustri di NTB, Tuan Guru Bajang mendapat penghargaan kategori The Best Dedicated Governor dalam Mengembangkan Industri MICE.
Lalu terakhir, bersama gubernur Bali, Tuan Guru Bajang mendapat penghargaan Bintang Maha Putra Utama dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono karena telah berjasa banyak pada negara.
KIPRAH 

SEBAGAI ULAMA yang pemimpinnya berlatarbelakang ulama, visi keislaman tidak pernah tertinggal dalam setiap kebijakannya. Dimulai dari dirubahnya slogan NTB dari "Bumi Gora" menjadi "Bumi Qur'an".
Gubernur hafidz ini juga aktif dalam menggiatkan untuk membumikan Qur'an pada anak-anak melalui pendidikan. Dua anak penghapal Qur'an dari Gaza Palestina sempat berkunjung kekediaman Tuan Guru untuk saling berbagi.
Tuan Guru juga aktif dalam dunia keislaman dengan gelombang Konferensi Dunia Islam Internasional di Arab Saudi yang diselenggarakan oleh World Moslem League. Beliau juga mengadakan konferensi Ulama Internasional yang diadakan di Situbondo Jawa Timur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.