Tu Sop bersama Abu Kuta Krung dan Abu Langkawe |
Tusop.com - Berharap berada pada posisi terbaik dan menguntungkan dalam kehidupan, sah-sah saja. Sebagaimana sah saja setiap orang tidak ingin berada pada posisi terpuruk dan tidak menguntungkan. Tetapi, merasa tidak nyaman manakala orang lain berada pada posisi yang lebih nyaman adalah kekeliruan. Sebagaimana kelirunya merasa nyaman manakala orang lain terpuruk dalam ketidak-nyamanan.
Dengki, begitulah 'kekeliruan' ini biasa diistilahkan. 'Kelainan jiwa' yang ditegaskan Rasul akan melenyapkan nilai-nilai amal kebajikan laksana api meleyapkan kayu bakar ini ditandai dengan munculnya gelaja "SMS"; Senang Melihat Orang Susah atau Susah Melihat Orang Senang. Bila gejala ini sudah mulai dirasakan, sebaiknya harus segera dilakukan penanganan serius. Sebab jika tidak, akan berakibat fatal bagi kenyamanan hidup di dunia dan akhirat.
Bagi pendengki, kenyamanan hidup adalah sesuatu yang mahal. Sangat sulit didapat dan dirasa. Sebab orang yang di dalam hatinya tertanam dengki, batinnya senantiasa tersiksa oleh kemurahan Allah swt terhadap hamba yang dikehendaki-Nya. Dimana kucuran nikmat yang tiada henti itu akan dirasakan si pendengki sebagai cambuk yang menyakitkan.
Selama nikmat-nikmat Tuhan terus mengalir untuk hambanya, selama itulah pendengki harus kehilangan kebahagiaannya. Lantas kapan pendengki akan bahagia? Tidak. Tidak akan. Karena pendengki mustahil bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar