Kamis, 18 Agustus 2016

Tujuh Pandangan Tgk.H. Muhammad Yusuf A.Wahab Tentang Politik

Pertama, Bagaimana posisi dan peran ulama’ dalam berpolitik selalu menjadi perbincangan tanpa henti baik di kalangan ulama’ sendiri maupun mereka yang terjun dalam arena politik. Seperti perbincangan-perbincangan lainnya, isu ini menghasilkan dua kelompok; mereka yang membolehkan ulama’ masuk dalam lingkungan politik praktis agar dapat memberi warna yang baik, dan kelompok kedua yang berpendapat bahwa sebaiknya ulama’ tidak terjun langsung dalam politik sehingga netralitas mereka dapat terjaga. Masing-masing pendapat pasti mempunyai alasan dan bukti yang menurut mereka dapat dijadikan sandaran penting dari pendapat tersebut.

Kedua, Shalat berperan penting dalam memangun Aceh. Maka shalat itu setiap kita Ummat Islam di Aceh sangat tergantung untuk menentukan pembangunan Aceh dengan tetap menegakkan Shalat 5 waktu, bahkan Rasul bersabda shalat tiang Agama menegakkan shalat sama menegakkan Agama dengan Agama tegak Negarapun Akan tegak.

Ketiga, Islam itu, bukan hanya soal ibadah saja. Dengan itu tidak boleh disalahkan dikala ulama mau memberi pengabdiannya yang lebih lagi untuk memperbaiki keadaan yang telah terlalu rumit yang di hadapi ummat saat ini, khususnya di provinsi Aceh.

Keempat, Maka tiada kebaikan, tanpa perbaikan. Ummat sedang terkatung-katung, dalam arus kebathilan yang menghancurkan, bila tanpa pergerakan untuk memperkuat kembali ke arah kebaikan, hingga umat akan tergulung dalam arus kehancuran. Maka tiada kebaikan, tanpa perbaikan, sulit memperbaiki tanpa kekuatan. Saatnya ulama, kita semua melakukan akan perbaikan ke arah yang benar melalui kekuatan, dengan ilmu serta bimbinga Allah semata.

Kelima, Jika Agama tidak hadir untuk memperbaiki politik, maka politik akan menjadi fitnah besar terhadap Agama dan umat, maka saatnya kita memperhatikan dan menaruh peran dalam memperbaikinya.

Keenam, Memperbaiki semua yang bisa, tidak menunggu mesti mampu memperbaiki semua. Slogan semoga untuk dapat kita ambil dan menjadi start awal untuk satu jalan memperbaiki akan keterpurukan Agama dan Ummat. Hingga kita ada satu barisan dalam menentukan jalan benar akan pilihan dunia dan Akhirat, yang sesuai sunnatullah yang telah di ajarkan oleh para guru-guru kita yang terdahulu.

Ketujuh, Pembahasan ilmu politik juga tidak lepas dari pemikiran dan ideologi yang berkembang saat ini disamping juga memaparkan kaidah, model dan bentuk pemerintahan yang dianut oleh banyak negara di dunia. Hal ini dapat dipahami karena ideologi memang tidak akan pernah lepas dari karakteristik politik saat ini. [berita disarikan dari situs www.huda.or.id]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.