Tusop.com | Thuulul ‘amal (panjang angan-angan) atau
sebuah perasaan yang merasa diri masih lama hidup adalah benih penyakit yang
bisa mematikan semangat seseorang untuk berbuat kebajikan.
Hal ini
dikarenakan orang yang thaulul amal sering kali menunda-nunda kebajikan dan
sibuk mempersiapkan segala kebutuhan hidup yang dianggapnya masih lama.
Akhirnya, ia selalu memikirkan bagaimana mendapatkan apa yang dianggap menjadi
kebutuhan esok hari dan lupa memikirkan tentang kebutuhannya jika esok ia mati.
Demikian intisari materi pengajian yang disampaikan Tgk H.
Muhammad Yusuf A Wahab atau biasa disapa Tu Sop dalam pengajian rutin di Mesjid
Baitunnur, Peudada, Kabupaten Bireuen, malam ini, Jum'at, 26/8.
Lebih lanjut beliau menjelaskan, Thaulul amal adalah perasaan
hasil provokasi syaitan yang ingin menyesatkan manusia dari nilai substansi
kehidupan dan mendorong manusia lalai dalam menjalani kehidupan.
Dan yang
paling banter, syaitan membayang-bayangi kemiskinan dan kemudharatan hidup di
masa yang akan datang. Sehingga dalam perasaan khawatir manusia bangkit untuk
menyiapkan masa depan yang dianggap layak dan menyenangkan.
Padahal,
lanjut Tu Sop, kematian lebih dekat dari apapun dengan setiap manusia.
"Saat kita menghirup nafas, jangan pernah yakin bahwa kita akan selalu
mendapat kesempatan untuk mengeluarkannya kembali. Karena betapa banyak
saudara-saudara kita yang sudah menghirup nafas tapi tidak sempat
mengeluarkannya kembali", tegas Tu Sop.
Kepada para
ratusan jamaah yang memenuhi mesjid dan pelarannya Tu Sop mengajar agar setiap
orang selalu membayangkan kematian dirinya akan segera datang. Hal ini untuk
membangkitkan semangat dan bersegera berbuat kebajikan dan menumbuhkan rasa
takut berbuat jahat karena sangat bisa jadi setiap detik yang dilalui adalah
detik terakhir bagi kehidupan.
"Mari
jalani kehidupan untuk mempersiapkan kematian. Apapun aktifitas yang kita
lakukan, jangan biarkan ia kosong dari nilai kebajikan apalagi bernuansa
maksiat dan dosa, nauuzubillah", pangkas Tu Sop. [admin tusop.com]
Penjelasan yang mencerahkan hati
BalasHapus