Selasa, 31 Januari 2017

Orasi di Gandapura, Tu Sop Berpesan Kepada Tim untuk Memaafkan Para Pencaci




          Bireuen – Saat menyampaikan orasi politik di Lapangan Pulo Gisa Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Tgk. H. M. Yusuf Abdul Wahab (Tu Sop) yang berpasangan dengan dr Purnama mengatakan, hari ini kita harus membuka pola pikir agar semua kita tidak terjebak dalam politik-politik kotor. Tidak termakan dengan politik fitnah dan adudomba. Hari ini saya diserang. Ada yang katakan untuk apa Tu Sop berkecimpung dalam dunia politik. Tidak cocok orang-orang baik ke dunia politik. Kata Tu Sop lagi, juga ada yang katakan Tu Sop itu orang jahat.

          “Jadi saya bingung, entah mana yang benar. Apakah saya benar orang baik atau jahat. Tetapi yang intinya semua isu-isu yang berkembang adalah untuk menghadang Tu Sop maju di Pikada Bireuen, “ ujar Tu Sop menjelaskan dihadapan ribuan masyarakat yang hadir, Kamis, 27 Januari 2017.

          Tu Sop menjelaskan, aneh politik hari ini. untuk menghadang Tu Sop berbagai macam pola pikir politisi terbaca. Ada yang katakana begini, Tu Sop itu kan ulama, negeri ini berdasarkan Pancasila dan UUD 45, bukan berdasar Al-Qur'an dan hadis. Jadi sudah sangat lucu, karena mendapat jabatan berbagai macam cara disampaikan untuk pembodohan rakyat.

          “Jadi saya jawab jika negara ini bukan Al-Qur'an dan Hadist apakah mesti berdasarkan Injil ? Jika ingin berpolitik mari berpolitik secara cerdas. Jangan sampai dimusim politik hanya untuk membodoh-modohi rakyat, mengumpat dan memfitnah. Seolah-seolah di musim politik dosa itu sudah hal biasa, “ kata Tu Sop lagi.

          Tu Sop menambahkan, beliau siap berdialog dengan siapa saja. bagaimana cara perpolitikan yang sebenarnya. Kata Tusop, Saya maju di Pilkada Bireuen mencalonkan diri sebagai Bupati hanya sebagai instrument. Banyak strategi ke depan harus kita rencanakan. Maka pada kesempatan ini saya ingin mengajak hadirin sekalian supaya menjadi tentara-tentara yang memperjuangkan kebaikan.

          Menurut Tu Sop, di setiap kesempatan ia selalu berpesan kepada tim dan simpatisan, bahwa kita tetap berada digaris ilmu. Jangan mengumpat dan memfitnah jika orang lain menfitnah kita tugas kita hanya sabar, dengan banyak orang yang fitnah kita berarti Allah telah membuka bagi kita jalan untuk tambahan amal dan fahala, tugas kita hanya sabar. Tujuan kita jangan terlupakan bahwa arus kebaikan dan perbaikan harus semakin kuat. Disempatan ini saya katakan jika pergerakan ini ada nilai-nilai kebaikan mari sama-sama kita perjuangkan.

          “Selama lidah saya ini masih bisa bergerak kebaikan ini akan terus saya katakan, maka saya pesan kepada guru-guru pengajian mari kita mengajar politik untuk rakyat, sehingga kejahilan politik tutup toko di negeri kita. Kita Ahlussunnah Waljama'ah semua sepakat bahwa ilmu yang kita pelajari silsilahnya sampai ke Rasulullah SAW, tetapi kenapa disaat berpolitik silsilahnya justru merujuk pada Snouck Hugronje yang memisahkan agama dengan politik, “ ujar Tu Sop.                     

          Maka, kata Tu Sop lagi, saya berpesan jika pergerakan ini sudah cocok mari kita sampaikan kepada yang lain, dan wasiat pada anak cucu kita bagaimaca politik yang benar yang sesuai dengan agama dan ilmu.

          “Akhirnya khusus untuk para tim, jangan mengumpat, jangan memfitnah, kita harus takut dosa, maafkan mereka yang caci kita, do'akan semoga Allah mengampuni dosa mereka, do'akan semoga Allah memberi hidayah untuk mereka, kita hanya bisa berharap semoga Allah memberi petunjuk untuk mereka, karena kita yakin setiap orang punya kesempatan jadi orang baik. Walau sejahat apapun mereka, semoga mereka juga menjadi teman kita, dalam politik ini tidak ada musuh yang ada hanya persaingan, saingan ini pun sebentar lagi selesai, “ pungkas Tu Sop. [bahri/admin]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname

Diberdayakan oleh Blogger.